Prosedurdan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. C. Rangkuman Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan , pembuatan sketsa ide , pembuatan studi model kerajinan , dilanjutkan dengan pembuatan
translation by you can also view the original English article Jika kamu lebih dari penasaran tentang apa definisi brainstorming, namun juga perlu segera memulainya, maka panduan ini adalah titik awal yang cepat namun menyeluruh untuk diikuti. Pelajari tentang tujuan brainstorming dan bagaimana mengikuti sebuah proses yang efektif dan kreatif untuk menghasilkan ide penyelesaian masalah. Apakah brainstorming itu? Definisi, asal, proses, dan tujuan sumber grafisApakah Brainstorming Itu? Pertama-tama, mari kita bahas definisi brainstorming. Sederhananya, brainstorming adalah metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide sembari menahan kritik atau penilaian. Brainstorming, dalam banyak bentuknya, telah menjadi tool standar untuk ideation pengembangan ide baru. Barangkali ini karena fleksibilitasnya Sembari pelaku bisnis kebanyakan cenderung benar-benar menggunakan istilah "brainstorm", prosesnya digunakan dalam berbagai rentang, dari universitas hingga non-profit hingga tempat seni pertunjukkan. Brainstorming dapat dicapai oleh sebuah kelompok besar, kelompok kecil, atau bahkan seorang individu. Ada batasan pada jenis masalah atau pertanyaan yang dapat diselesaikan melalui brainstorming. Sementara istilah "brainstorming" relatif baru, konsepnya setua kreatifitas manusia. Ide memanfaatkan proses untuk bisnis, bagaimana pun juga, telah dikembangkan oleh Alex Osborn tahun 1941. Sebagai eksekutif periklanan, Osborn mengerti pentingnya kreatifitas untuk sukses dalam bukunya terbitan 1952 Kekuatan Kreatifitasmu Bagaimana Menggunakan Imajinasi, dia menuliskan "Tidak hanya di dalam bisnis namun dalam setiap lini, kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif". Osborn percaya bahwa kreatifitas seringkali dipadamkan dalam dunia bisnis karena 1 terlalu sedikit ide yang dibuat oleh terlalu sedikit orang dan 2 orang-orang yang terlibat dalam proses kreatif terlalu cepat mengkritik dan menilai ide inovatif. Dia juga percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk kreatifitas, dan mempelajari skill kreatif. Dengan demikian, empat aturan Osborn tentang brainstorming didesain untuk mengatasi batasan dan meningkatkan kemampuan kreatifitas karyawan. Mereka adalah Tidak boleh ada kritik ide Cari jumlah ide yang besar Bangun pada tiap ide lainnya Dorong ide yang liar dan berlebihan Bagaimana Brainstorming Cocok ke Dalam Gambaran Yang Lebih Besar Sementara merupakan hal umum untuk membicarakan tentang atau bahkan menggunakan brainstorming sebagai tool, Osborn melihat itu sebagai bagian dari proses yang lebih besar. Menghasilkan ide, sebagai mana dia melihatnya, hanya akan berguna jika ide itu menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Proses yang lebih besar yang dikembangkan Osborn disebut Creative Problem Solving atau CPS Penyelesaian Masalah Kreatif. CPS mencakup empat tahap seperti yang dijelaskan dalam Creative Education Foundation Menjelaskan – Menjelajah visi dengan mengidentifikasi tujuan, harapan atau tantangan; mengumpulkan data untuk pemahaman yang lebih baik tentang tantangan, dan membuat pertanyaan tantangan yang mengundang solusi. Membentuk pengertian – Menjelajah ide melalui proses brainstorming. Mengembangkan – Memformulasikan solusi dengan mengevaluasi ide yang dibuat dalam proses ideation dan kemudian memilih solusi terbaik. Menerapkan – Memformulasikan sebuah rencana setelah menyelidiki sumber daya dan tindakan yang diperlukan untuk menempatkan solusi ke dalam tindakan. Proses ini telah digunakan oleh ribuan individu, bisnis, dan kelompok selama bertahun-tahun, berdasarkan pada empat prinsip inti yang dikembangkan tidak hanya oleh Osborn namun juga oleh banyak orang lainnya di Foundation. Prinsip inti tersebut adalah Pemikiran Berbeda dan Konvergen Harus Seimbang – Kunci untuk kreatifitas adalah mempelajari cara untuk mengidentifikasi dan menyeimbangkan perluasan dan penyempitan cara berpikir dilakukan secara terpisah. Itu juga penting untuk mengetahui kapan mempraktikkan metode pemikiran ini. Tanyakan Masalah Sebagai Pertanyaan – Solusi lebih siap ditemukan dan dikembangkan ketika tantangan dan masalah dinyatakan ulang sebagai pertanyaan terbuka dengan banyak kemungkinan. Pertanyaan seperti ini menghasilkan banyak informasi kaya, sementara pertanyaan tertutup cenderung mendapatkan konfirmasi atau penolakan. Pernyataan cenderung menghasilkan respon terbatas atau tidak sama sekali. Menunda atau Menangguhkan Penilaian – Seperti yang Osborn pelajari dalam penelitian awalnya tentang brainstorming, penilaian langsung sebagai respon sebuah ide mematikan pembentukan ide. Ada waktu yang lebih pantas dan perlu untuk menerapkan penerapan ketika menyimpulkan. Fokus pada "Ya, dan" daripada "Tidak, tetapi" – Ketika membentuk informasi dan ide, bahasa itu penting. "Ya, dan" membuat kelanjutan dan perluasan, yang mana itu perlu dalam tahapan tertentu CPS. Hati-hati penggunaan kata "tapi" – yang diikuti oleh "ya" atau "tidak" – menutup pembicaraan, menolak semuanya yang telah datang sebelum itu. Bagaimana Brainstorming Dilakukan? Brainstorming itu sendiri adalah proses yang cukup sederhana, namun itu memerlukan fasilitasi terlatih dan perencanaan yang hati-hati untuk hasil optimal. Individual tentu saja dapat melakukan brainstorming kapan pun di lokasi mana pun. Namun bagaimana pun juga untuk kelompok, ada banyak "variasi" brainstorming. Semuanya mengikuti prosedur dasar yang sama Langkah 1. Rencanakan Sesi Brainstormingmu Jelaskan fokus sesi brainstorming dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang akan mengundang solusi. Sebagai contoh, "Bagaimana kita akan meningkatkan layanan pelanggan" adalah pertanyaan brainstorming yang lebih baik daripada "Apa yang salah dengan layanan pelanggan kita". Pilih kelompok yang sesuai untuk brainstorming. Kelompok ini mungkin berjumlah besar atau kecil namun hendaklah mencakup individu yang akan, dalam jangka panjang, terlibat dalam penerapan perubahan atau project baru. Pilih waktu dan tempat yang sesuai untuk brainstorming. Dalam beberapa kasus, sesi brainstorming dilaksanakan di luar tempat kerja untuk menghindari konflik terkait kerja. Brainstorming mungkin dilaksanakan selama hari kerja, atau selama weekend atau malam hari. Pilih fasilitator terlatih yang mampu merumuskan pertanyaan, mengelola kepribadian, mencatat ide, mendukung proses evaluasi, dan membuat sebuah rencana tindakan yang layak dan sesuai dengan input kelompok. Rencanakan proses brainstorming sehingga jadwal yang jelas dapat disediakan ke kelompok sebelumnya. Rencana ini hendaklah mencakup konsumsi, transportasi, dan item kritis lainnya. Langkah 2. Pilih Sebuah Proses Brainstorming Brainstorming dapat berupa hal sederhana seperti mengajukan pertanyaan, mengumpulkan jawaban, dan kemudian mengevaluasinya. Dalam beberapa kasus, ini menghasilkan kumpulan kemungkinan solusi yang bagus dan cukup. Namun sering kali, diperlukan dorongan yang lebih kreatif. Berdasarkan pada pengetahuan anggota dan dinamika kelompok, oleh karena itu fasilitator dan perencana mungkin memilih untuk menerapkan satu jenis prosedur brainstorming. Sebagai contoh Brainwriting - Proses brainstorming ini mengijinkan anggota kelompok untuk menuliskan, membagikan, dan mengomentari ide anggota lainnya tanpa diminta untuk berdiri atau berbicara. Ketika individu tertentu cenderung mendominasi kelompok atau memilih untuk tidak terlibat di dalam kelompok pendekatan ini mungkin berguna. Role Storming - Merupakan proses sangat kreatif yang melibatkan anggota kelompok dalam tindakan improvisasi berdasarkan peran yang mereka pilih atau ditunjuk. Peran ini dapat berubah dari realistis misalnya sebagai pelanggan yang marah hingga yang fantastis Superman, atau Jin Aladdin. Brainstorming Terbalik - Pendekatan brainstorming ini meminta anggota kelompok untuk mencari ide yang tepat berkebalikan dengan apa yang diajukan. Sebagai contoh, alih-alih bertanya "bagaimana kita dapat menarik lebih banyak pengguna aplikasi", fasilitator mungkin bertanya "bagaimana kita dapat memastikan sesedikit mungkin orang yang menggunakan aplikasi kita?" Pendekatan ini berguna untuk situasi dimana kreatifitas tampaknya mengering; itu seringkali menghasilkan respon yang lucu namun penuh makna yang membimbing pada solusi yang positif dan berguna. Round Robin Brainstorming - Melibatkan fasilitator untuk bertanya kepada tiap individu, sesuai urutan, terhadap ide mereka. Ini membuatnya lebih sulit untuk tiap anggota kelompok untuk mendominasi diskusi atau "menghilang" ke dalam background. Pelajari lebih lanjut tentang proses brainstorming ini Langkah 3. Mempersiapkan Aturan Dasar Brainstorming Proses brainstorming biasanya dimulai dengan pengenalan umum pada proses, aturan dasar, jadwal, dan detail kritikal lainnya seperti lokasi kamar mandi!. Kebanyakan fasilitator mengatur aturan terkait penggunaan ponsel dan/atau laptop selama proses brainstorming. Kebanyakan fasilitator mulai dengan sesi mencairkan suasana yang mengatur irama dan menjelaskan hubungan antara pelaku brainstorming. Penting bahwa semua anggota kelompok mengerti bahwa, untuk tujuan brainstorming, mereka setara. Bahkan seorang anggota dari manajemen atas saat ini hanyalah anggota dari kelompok itu. Temukan lebih banyak aturan brainstorming yang membantu membimbing pada sesi yang sukses Langkah 4. Menerapkan Proses Brainstorming Brainstorming adalah proses yang dibimbing oleh fasilitator. Fasilitator menyajikan pertanyaan dan meminta respon. Jika kamu seorang fasilitator, maka kamu akan yang menjadi pemimpin kelompok melalui prosesnya. Aturan brainstorming tidak ada kritik, tidak ada penilaian penting untuk mendorong sehingga setiap orang merasa nyaman dalam berkontribusi. Juga, pastikan bahwa semua ide dituliskan pada whiteboard atau diagram, entah olehmu atau asistenmu. Bila perlu, kamu mungkin menerapkan bentuk brainstorming tambahan untuk membatasi atau mendorong partisipasi dalam kelompok, memicu kreatifitas, atau mengelola permasalahan lainnya. Langkah 5. Simpulkan Proses Brainstorming Setelah kamu merasa telah cukup banyak ide yang dihasilkan, waktunya untuk mengevaluasi ide untuk menentukan yang mana yang paling berguna. Sebagai fasilitator, kamu mungkin memilih untuk mengundang anggota kelompok untuk menuliskan catatan pada diagram untuk mengomentari ide, atau kamu mungkin cukup memfasilitasi percakapan dengan timmu. Setelah kelompok memilih beberapa ide untuk didalami, berkerja dengan timmu untuk mengembangkan kelompok berorientasi tugas untuk menggali ide ini lebih jauh dalam sebuah timeline. Sebagai contoh, sebuah ide yang terkait dengan peningkatan teknologi mungkin ditunjukkan kepada kelompok yang melibatkan ahli IT dan individual yang menggunakan software pada basis harian. Hasilnya adalah timeline yang jelas dan dapat dikerjakan untuk menerapkan bentuk ide barumu, dan pastikan untuk menentukan tanggal untuk rapat tindak lanjut. Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana merencanakan sesi brainstorming dengan benar Mengapa Brainstorming Berkerja Sangat Baik? Berdasarkan Creative Education Foundation milik Osborn, rahasia ini terletak pada memisahkan pemikiran kritis dari pemikiran kreatif. "Ini berarti menghasilkan lebih banyak pilihan sebelum kamu mempertimbangkan untuk mengevaluasinya". Hasil brainstorming adalah ide yang tidak hanya praktikal namun juga benar-benar inovatif. Mereka adalah ide yang cenderung membantu perubahan organisasi dari pemikiran "seperti biasanya" menjadi "di luar batas". Berdasarkan pada teori brainstorming, setiap orang itu kreatif—dan kreatifitas itu dapat ditingkatkan dan dikekang. Ini berarti bahwa brainstorming mungkin menghasilkan ide dari "non-kreatif"—orang-orang dalam pekerjaan seperti keuangan, administrasi kantor, atau perdagangan—yang tidak pernah diminta untuk berkontribusi pada proses pengembangan ide. Oleh karena itu, hasilnya cenderung mencakup ide yang memperhitungkan sudut pandang dan proses pemikiran yang luas. Ini berarti bahwa hasil sebuah sesi brainstorming yang baik bisa mengejutkan dan inovatif. Mengapa Brainstorming Hanya Merupakan Bagian Dari Proses Yang Lebih Besar Brainstorming adalah cara yang bagus untuk membentuk ide kreatif dan unik dan tentu saja pembentukan ide itu sendiri tidak akan memberikan hasil. Dengan demikian, brainstorming terpisah dari evaluasi; evaluasi terpisah dari penerapan; penerapan hanya mungkin setelah sebuah langkah tindakan telah diterima dan didanai. Dari sudut pandang Osborn, tujuan brainstorming bukanlah hanya menghasilkan ide. Itu adalah momen dimana pikiran menghakimi terpisah dari imajinasi—dan imajinasi diijinkan untuk bergerak bebas. Dari proses ini, mungkin hadir sebuah bentang ide yang luas, beberapa baru bagi manajemen, yang memiliki potensi untuk mengubah sebuah bisnis untuk lebih baik. Namun bagaimana pun juga setelah proses brainstorming selesai, evaluasi dan implementasi adalah kunci menuju sukses. Brainstorming Membantu Menghasilkan Ide Kreatif Dan Dapat Dilakukan Brainstorming, atau ideation, hanyalah salah satu bagian dari proses yang lebih besar untuk memperluas dan membangun kreatifitas bisnis. Dikembangkan oleh eksekutif periklanan Alex Osborn, brainstorming adalah sebuah tool yang menakjubkan untuk melibatkan banyak karyawan dalam proses penyelesaian masalah secara kreatif. Brainstorming bukanlah akhir dalam proses itu sendiri. Namun, itu diikuti dengan klarifikasi masalah, tantangan atau pertanyaan. Itu juga diikuti oleh evaluasi dan pengembangan ide dan, akhirnya, dengan implementasi ide kreatif menjadi praktikal dan berguna. Maju Melebihi Definisi Brainstorming Dan Mulailah Pelajari lebih lanjut dalam Panduan Muktahir Untuk Teknik Brainstorming Yang Lebih Baik atau temukan lebih banyak teknik pembentukan ide kreatif di dalam artikel ini Brainstorming secara definisi adalah bagian dari proses kreatif yang lebih besar. Gunakan itu untuk menghasilkan ide secara sendiri atau sebagai sebuah kelompok. Pastikan untuk menetapkan target pada masalah yang jelas, mengikuti beberapa aturan dasar untuk menjaga kelompok tetap dalam jalurnya, dan pastikan untuk memproses ide pada saat penyelesaiannnya. Dengan cara itu, kamu dapat mengambil tindakan pada kebanyakan ide inovatif dan relevan yang kamu pikirkan.
Adabanyak yang bisa dilakukan dengan Jamboard pada sesi brainstorming. Tiap-tiap anggota tim yang terhubung via aplikasi smartphone dan tablet dapat melontarkan idenya dengan mudah, bisa dalam bentuk gambar atau konten lain dari hasil pencarian web , atau bisa juga dokumen dari Google Docs maupun Drive.
Quipperian yang aktif melakukan kegiatan organisasi, baik di tingkat sekolah menengah atas atau di bangku kuliah, rasanya sudah cukup familiar ya dengan istilah brainstorming. Namun, tak semua orang memahami makna dari kata brainstorming ini. Mungkin karena menggunakan istilah bahasa asing atau belum terbiasa melakukannya. Melalui artikel ini kamu akan mendapatkan informasi mengenai apa itu brainstorming, tujuan dan bagaimana cara melakukannya, agar kamu tahu langkah-langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan. Jadi, kalau tiba-tiba ketua kelompok atau panitia acara mengirimkan undangan untuk melakukan brainstorming, kamu tidak perlu bingung ya! Brainstorming adalah Sederhananya, brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah tertentu. Wikipedia mengartikan brainstorming sebagai curah pendapat, dimana anggota kelompok berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan mengumpulkan gagasan-gagasan yang ada secara spontan. Mengutip dari brainstorming diartikan sebagai metode untuk menemukan ide-ide baru berdasarkan pada spontanitas dan kreativitas. Melalui brainstorming, otak manusia dilatih untuk mampu melahirkan ide baru yang kemudian dicatat pada sebuah kertas. Seluruh ide tersebut nantinya akan disusun menjadi sesuatu yang lebih konkret. Berbagai sumber menyebutkan bahwa istilah ini dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal 1940. Menurut Osborn, penting untuk menciptakan lingkungan dimana setiap anggota dapat mengeluarkan ide secara leluasa tanpa dikritik. Melalui brainstorming setiap orang didorong untuk bisa mengeluarkan setiap ide yang bahkan mungkin terdengar konyol atau aneh pada awalnya. Apa Tujuan Brainstorming? Brainstorming adalah metode yang digunakan oleh team dalam memecahkan sebuah masalah dengan mengajak anggota kelompok menemukan ide atau penilaian dari permasalahan secara kreatif dan cepat. Dengan terlibat pada kegiatan brainstorming, kemampuanmu untuk bisa mengemukakan pendapat, berdiskusi, serta berpikir kritis akan semakin terasah lho. Jadi, kalau Quipperian terlibat pada suatu kegiatan organisasi atau kelompok, jangan ragu-ragu untuk melakukan brainstorming dalam proses pengembangan ide untuk menghasilkan berbagai solusi. Nah, kalau sudah tahu tujuan dari kegiatan ini, selanjutnya adalah mencari cara agar kegiatan brainstorming dapat berjalan efektif. Jangan sampai tujuan awal yang diharapkan tidak tercapai, karena kamu tidak melakukannya dengan cara yang benar, Quipperian. Bukannya malah mendapatkan solusi, kamu hanya membuang-buang waktu, atau menimbulkan masalah baru. Duh, jangan sampai ya! Baca juga Ini 5 Soft Skills yang Paling Dibutuhkan di Dunia Kerja Tahun 2022 Bagaimana Cara Melakukan Brainstorming? Karena brainstorming seringkali melibatkan banyak orang yang memiliki berbagai ide serta gagasan yang berbeda-beda, bukan hal tidak mungkin muncul hambatan saat melaksanakannya. Berikut adalah 7 cara melakukan brainstorming agar berjalan efektif. 1. Tentukan tujuan Penting bagi kamu untuk menetapkan tujuan utama dari brainstorming, karena tidak bisa seluruh masalah diselesaikan dalam satu sesi brainstorming, yang waktunya terbatas. Oleh karena itu, tentukan tujuannya sejak awal. Misalnya, “Sekolah berniat melakukan penggalangan dana untuk membantu korban banjir, cara apa saja yang bisa kita lakukan agar dana yang terkumpul dapat maksimal?” atau permasalahan yang terjadi di perusahaan, “Bagaimana agar produk baru ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat?”. 2. Persiapkan tim Jika organisasi tersebut besar, tentu tidak semua orang harus dilibatkan dalam sesi brainstorming. Dengan mengetahui tujuan brainstorming, akan lebih mudah untuk mempersiapkan tim yang dibutuhkan. Jika hal tersebut mengacu pada masalah pendanaan, bisa melibatkan orang-orang yang banyak berhubungan dengan urusan keuangan. Meskipun begitu, melibatkan divisi lain pun tidak dilarang ya, karena bisa jadi akan melahirkan ide kreatif baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 3. Tentukan waktu dan tempat Banyak tim yang sengaja memilih tempat di luar dari area mereka biasanya bekerja. Tempat baru diharapkan dapat menciptakan suasana baru, dan bisa menghindari konflik yang mungkin terjadi di tempat kerja. Waktu untuk melakukannya pun perlu disepakati bersama, apakah pada hari biasa, atau malah hari libur agar lebih leluasa dalam menentukan durasinya. 4. Pilih seseorang untuk memimpin Orang yang memimpin jalannya kegiatan brainstorming memiliki peran yang sangat besar. Orang tersebut dituntut untuk memahami tujuan brainstorming, memahami kondisi, sekaligus mampu memimpin jalannya acara, bagaimana merumuskan pertanyaan, mendorong anggota untuk bisa menyampaikan pendapat, mengumpulkan seluruh ide, hingga membuat kesimpulan akhir. 5. Lakukan diskusi Inti dari brainstorming adalah mengeluarkan ide dan mendiskusikan ide tersebut. Pada saat brainstorming dilakukan, sediakan sesi untuk anggota agar dapat menyampaikan ide dan sesi lain untuk bisa mendiskusikan ide yang telah dikumpulkan. Walaupun konsep awalnya ide yang dikeluarkan bersifat spontan, tapi seringkali untuk menghemat waktu, setiap anggota sudah ditugaskan sebelumnya untuk menyusun ide. 6. Hindari kritik Selama proses brainstorming, anggota perlu menghindari untuk mengeluarkan kritik satu sama lain. Kritikan di sini dikhawatirkan akan menimbulkan batasan, serta membuat anggota lain jadi mengurungkan niatnya mengeluarkan gagasan. Kumpulkan seluruh ide kreatif yang ada, dan dorong setiap anggota untuk bisa mengeluarkan ide yang out of the box. 7. Catat setiap ide dan simpulkan Jangan sampai ide yang telah dicurahkan hilang tanpa jejak. Dengan adanya catatan yang rapi dan struktur, akan lebih mudah bagi kita untuk menarik kesimpulan dan menyusun rencana tindakan dari kegiatan brainstorming tersebut. Baca juga Cara Melatih Otak Kiri dan Otak Kanan Agar Pintar Maksimal! Tuh, Quipperian jadi lebih siap dan nggak ragu lagi untuk terlibat dalam kegiatan brainstorming bukan? Penulis Fatia Qanitat Editor Tisyrin Naufalty T
Cari Potensi Penyebab langsung yang berkorelasi dengan masalah yang di angkat (berkorelasi dengan judul), dengan cara : 1. Gemba / Real Place = Melihat langsung ke tempat kejadian/fakta Pencarian ide bisa dilakukan dengan Brainstorming, hasil studi literatur, hasil benchmark, dll. Key Point dalam Menentukan (Memilih) Ide Perbaikan : 1
Denganmenciptakan ruang yang terbuka, peserta pun akan lebih percaya diri untuk mengutarakan ide-idenya. 9. Ajukan pertanyaan yang tepat dan sesuai. Terakhir, supaya sesi brainstorming dapat berjalan dengan lancar, hal yang perlu kamu lakukan adalah dengan mengajukan pertanyaan yang tepat.
Salahsatu caranya bisa dilakukan dengan brainstorming. Tapi, dalam melakukan brainstorming ini pun kita harus memerhatikan bidang apa saja yang dibutuhkan dalam prosesnya. Misalnya, haruskah melibatkan berbagai divisi yang mungkin saling terkait memiliki. Sehingga, brainstorming yang dilakukan menjadi lebih efektif," tutur Nadya.
MulaiTentukan Topik dengan Brainstorming. Setelah mengetahui beberapa kriteria untuk menentukan topik, berikutnya kamu dapat memulai untuk masuk ke tahap penentuan topik. Sebagai langkah awal, melakukan brainstorming dinilai bisa menjadi cara yang tepat. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk brainstorming diantaranya: Mengamati hal-hal yang
Menjelajahiide; Menjelajahi ide adalah kegiatan paling awal dalam desain produk. Di mana identifikasi masalah yang meletar belakangi pembuatan produk dipilih. Penjelajahan ide biasany dilakukan secara individu pada produksi kecil, sedangkan pada produksi besar dilakukan dengan cara brainstorming.
ELEMENPENTING DI DALAM DESIGN THINKING. Bersumber dari design thinking memiliki 4 elemen penting yaitu : 1. People centered : Perlu ditekankan bahwa setiap tindakan harus berpusat pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user. Tanpa ada kebutuhan dan keinginan, maka solusi yang dibuat hanya akan memecahkan masalah
Saatbrainstorming, semua ide dan gagasan harus diterima dan dihargai, walau mungkin mereka sangat unik atau terdengar mustahil. Justru ide-ide seperti ini dapat memancing ide-ide yang lebih baik dari anggota kelompok lainnya. 5. Hindari terlalu banyak kepala. Meskipun dalam aturan brainstorming disebutkan bahwa semakin banyak ide semakin baik
. ebv20p9c90.pages.dev/254ebv20p9c90.pages.dev/378ebv20p9c90.pages.dev/292ebv20p9c90.pages.dev/263ebv20p9c90.pages.dev/40ebv20p9c90.pages.dev/381ebv20p9c90.pages.dev/140ebv20p9c90.pages.dev/230
pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming